Jumat, 13 Februari 2015

FENOMENA NAIK TURUNNYA HARGA MINYAK BUMI DI AKHIR ZAMAN


Menurunnya harga minyak dunia dipicu oleh penurunan harga minyak oleh Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia. Hal ini adalah untuk menjatuhkan Russia karena Russia juga merupakan pengekspor minyak terbesar setelah Arab Saudi. Dengan kata lain Amerika Serikat (USA) dan Arab Saudi berusaha memotong pendapatan minyak Russia supaya ekonomi Russia jatuh.

Konsekuensi menurunnya harga minyak seharusnya adalah naiknya ekonomi dunia karena ekonomi modern berjalan di atas minyak bumi. Namun hal ini tidak terjadi karena masing-masing negara di dunia saat ini menaikkan harga minyak bumi (gasoline).

Di lain pihak, penurunan harga minyak bumi juga menurunkan pendapatan negara-negara Arab, karena perekonomian mereka, seperti halnya Russia, 90% bergantung dari pendapatan minyak. Ekonomi negara-negara Arab juga akan menurun seperti halnya Russia.

Untuk berbicara masalah ekonomi dikarenakan harga minyak menyangkut masalah ekonomi, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh kita semua sebagai Muslim, yaitu:

Uang yang benar adalah emas dinar dan perak dirham, dan jika emas dan perak langka maka komoditas pangan yang tahan lama bisa dijadikan uang atau berfungsi sebagai uang yaitu, gula, garam, beras, tembakau, dan lain-lain.
Uang kertas adalah haram. Barat menciptakan uang kertas untuk menghisap kekayaan seluruh negara-negara di dunia sedemikan sehingga umat manusia seperti diperbudak dengan uang kertas yang selalu hilang nilai intrinsiknya.
Ciri uang yang benar antara lain: selalu dalam permintaan tinggi di pasar, fleksibel dan mudah diterima di beragam latar belakang masyarakat, memiliki nilai intrinsik atau terbuat dari barang yang bernilai dan mampu menyimpan nilai itu, memiliki tingkat keyakinan yang tinggi. Uang berhubungan langsung dengan komoditas dan kerja. Uang adalah sebuah barang yang bernilai yang berfungsi sebagai media untuk menukar nilai dengan barang dan kerja (jasa). Oleh karena itu Islam (Quran dan Sunnah) menghendaki uang dibuat dari barang bernilai intrinsik.

“Orang yang berhak memanen adalah orang yang telah menanam!” Al-Quran.

Sehingga uang diciptakan oleh barang dan kerja. Atau barang dan kerja datang terlebih dahulu sebelum uang. Oleh karena itu, uang yang benar dan halal adalah emas, perak, dan lain-lain. Dalam point satu, untuk memperoleh material uang tersebut memerlukan pembuatan barang dan kerja. Ketika uang dibuat dari kertas atau materi lain yang tidak memiliki nilai intrinsik, maka uang diciptakan atau kekayaan diciptakan manusia tanpa melalui proses pembuatan barang dan kerja. Konsekuensinya, ketika uang ini dilemparkan ke pasaran maka pasar harus memenuhi barang dan kerja sesuai dengan nilai uang yang telah dimasukkan. Lalu dimana salahnya? Ketika asupan uang lebih tinggi dibanding barang dan kerja yang dihasilkan maka, selamat datang ke perbudakan atau dengan kata lain nilai uang lenyap.
Dalam penipuan yang di sebut Perjanjian Brettonwoods, AS memaksa seluruh negara-negara di dunia untuk menggunakan uang kertas Dollar AS dalam perdagangan internasional. Beberapa syarat ketentuannya antara lain: Uang nasional tidak dijaminkan dengan emas. Hanya Dollar AS (USD) yang dijaminkan dengan emas. Emas tidak boleh dipergunakan sebagai uang. Negara peminjam USD harus menitipkan emas sebesar 2/3 nilai USD yang dipinjam. Federal Reserve (Bank Sentral AS bertindak sebagai mesin pencetak USD dan tempat penyimpanan emas dari seluruh negara-negara di dunia.
Melihat banyaknya USD yang beredar di pasar internasional, pada Tahun 1970 Perancis meminta AS untuk mengembalikan emasnya karena takut AS telah mencetak lebih banyak USD dari pada jumlah emas yang disimpannya.
Sekitar Tahun 1972-73, setelah menolak permintaan Charles De Gaule Presiden Perancis pada point 5, Presiden AS Richard Nixon menyatakan USD tidak dijaminkan emas lagi atau dengan kata lain, moneter internasional tidak menggunakan emas lagi (100% haram). Dan AS berhak sebagai pihak yang mengatur asupan uang ke seluruh dunia. Sesuai dengan asumsi De Gaulle maka AS telah memperbudak seluruh jagat dan jika asupan uang terus-menerus dilakukan, maka akan terjadi perang besar-besaran anarkisme di seluruh dunia.
De Gaulle:Hal yang terjadi selanjutnya, seluruh negara-negara di dunia menghendaki AS mengembalikan emas mereka, dimana pada realitanya emas tersebut sudah tidak ada dan telah diberikan AS kepada Israel.
Untuk mensiasati agar AS tetap menjadi penguasa asupan uang ke seluruh jagat, AS mendalangi Perang Yom Kippur antara Israel dan negara-negara Arab. Perang tersebut dimenangkan oleh Israel dengan bantuan persenjataan dari AS, dimana tentara Israel telah berada di atas angin terhadap Damaskus, Kairo, Amman, dan juga mengancam untuk menghajar Arab Saudi. AS memaksa OPEC untuk menjual minyaknya dengan pembayaran USD. AS juga memaksa Arab Saudi (pengekspor minyak terbesar di dunia) sebagai pemimpin OPEC, untuk menjual minyak Arab Saudi dengan pembayaran hanya melalui USD. Jika tidak AS akan membiarkan Israel untuk terus membantai Arab. Arab Saudi menyetujuinya dan OPEC juga menyutujui. OPEC adalah negara-negara pengekspor minyak atau pasar minyak internasional. Siasat AS ini di dasari oleh Hadist Nabi mengenai emas hitam (minyak bumi) di bawah Sungai Eufrat. Tahun 1973 lahirlah yang disebut PETRODOLLAR atau USD dikaitkan dengan minyak bumi. Dasarnya adalah bahwa peradaban modern tidak akan ada tanpa minyak bumi. Minyak bumi digunakan untuk: transportasi-bahan bakar dan aspal, bahan pakaian, bahan plastik, pupuk, pestisida (pertanian), obat atau farmasi, makanan, pembangkit listrik, dll. Tanpa minyak bumi peradaban modern ini akan tereduksi ke jaman batu.Untuk mendapatkan minyak, seluruh negara di dunia membutuhkan USD, mereka mendapatkan USD dengan meminjam di Federal Reserve AS atau dengan menyediakan barang dan kerja (tenaga kerja/ budak) untuk diekspor ke pasaran internasional.
Cara kerja PETRODOLLAR:
Karena seluruh jagat memerlukan minyak maka OPEC akan memproduksi minyak sesuai dengan kebutuhan itu. Dan jika produksi itu tetap, dan OPEC menaikkan harga minyak bumi (produksi tetap) maka AS merampok jagat dan atau memberi tambahan asupan USD ke dalam ekonomi dunia. Konsekuensinya, ekonomi di seluruh dunia (negara-negara bawahan AS atau dalam pengaruh AS) melambat (kecuali AS). Dan jika AS menurunkan harga minyak bumi maka AS mengurangi asupan USD ke pasar internasional, karena jika kelewatan asupan maka, seperti penjelasan sebelumnya, akan terjadi pemberontakan karena nilai USD berkurang sementara jumlahnya meningkat. Konsekuensinya, perekonomian negara-negara bawahan AS tidak bisa dibilang meningkat juga. Mengapa demikian? Untuk mensiasati ini, AS menggunakan IMF sebagai penguasa hak asupan atas uang secara nasional (tidak internasional itu domainnya Federal Reserve AS), untuk memanipulasi nilai mata uang nasional terhadap USD melalui Hedge Fund yang diketuai oleh George Soros. Soros melakukan serangan moneter dengan memasukkan/mengeluarkan USD dari suatu negara, dengan begitu mereka bisa mengendalikan nilai uang nasional. Yang kedua, perusahaan-perusahaan minyak internasional Zionist membeli sebagian besar saham perusahaan-perusahaan minyak nasional. Kenyataan ini dan penguasaan nilai valuta, maka AS dapat menentukan harga minyak nasional yang terlepas dari mekanisme pasar dunia. Mekanisme harga minyak nasional dengan asupan uang kertas nasional sama dengan mekanisme PETRODOLLAR dengan uang USD di pasar internasional. Harga minyak nasional naik, pemerintah lokal menambah asupan uang.Dengan desain ini maka pada kenyataannya ekonomi akan tampak naik ketika asupan uang baru digelontorkan ke ekonomi nasional, namun ini sementara saja karena ketika asupan uang itu telah tercampur dengan uang yang beredar sebelumnya maka, uang akan kehilangan nilainya dan barang dan jasa naik ke atas sementara masyarakat tereduksi menjadi orang miskin. Yang atas jatuh ke tengah, yang tengah ke bawah, yang bawah melarat, kelaparan, lalu mati. Hal ini terus menerus terjadi sehingga pada Tahun 1980-90 beberapa negara menyadarinya dan hendak melepaskan diri dari cengkeraman petrodollar AS. Di mulai dengan negara-negara di dalam OPEC.

Jika petrodollar mati maka A

2 komentar:

  1. Terima kasih atas informasi yang sangat berguna ini, tetapi adakah sumber bacaan yang bisa disertakan yang melandasi anda untuk melahirkan tulisan seperti di atas, tolong dicantumkan

    BalasHapus
  2. Yerusalem in the Quran...dan semua buku buku karya Syeikh Imran Hosein, Larangan riba dalam Quran

    BalasHapus