A.
Aloe
vera (Aloe barbadensis Miller)
Lidah buaya atau Aloe vera termasuk suku liliaceae, konon
berasal dari kepulauan disebelah barat Afrika, tepatnya dari kepulauan Cape de
Verde dan kepulauan Canary di sebelah barat Afrika hal tersebut terungkap dari
catatan “Papyrus Ebers” atau pada “Egyption Book of Remidies” di dalam buku itu
dikisahkan bahwa pada jaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan
baku kosmetika dan pelembab kulit. Beberapa sumber mengatakan bahwa lidah buaya
masuk Indonesia dibawa petani keturunan cina pada abad ke-17 (Fumawanthi,
2004).. Di Indonesia dikenal dengan nama lidah buaya, sejak dahulu dimanfaatkan
sebagai tanaman obat tradisional. Selanjutnya, karena bentuknya yang unik dan
menarik, lidah buaya mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias (backer and Van
den Brink, 1968).
Tanaman lidah buaya
terdiri dari lebih 360 spesies, namun yang paling dikenal dan umum digunakan
sehri-hari adalah spesies Aloe vera. Lidah
buaya diklasifikasikan sebgai
berikut:
Kingdom : Plantae,
Divisi : Spermatophyta,
Kelas : Monocotyledonae,
Ordo : Liliales,
Famili : Liliaceae,
Genus : Aloe, Gambar 2. Aloe barbadensis Miller.
Spesies : Aloe barbadensis Miller. (Anonim, 2009)
Dalam
laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat,
mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki
kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap
lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah
air,yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.Makanan Kesehatan
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana,
MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan
untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis
ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.Di antara ke-72 zat yang
dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air,
vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik,
antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi,
antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta
antivirus yang resisten terhadap antibiotik.(Anonim.,2009)
Daun lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan
minuman, berupa sejenis jeli, minuman berupa sejenis jeli, minuman segar
sejenis jus, nata de aloe, dawet, dodol, selai dan lain - lain. Makanan dan
minuman hasil olahan lidah buaya sangat berpotensi sebagai makanan / minuman
kesehatan. Hal tersebut disebabkan oleh kombinasi kandungan zat gizi dan non
gizi yang memiliki khasiat untuk mendongkrak kesehatan.Sekarang lidah buaya
makin banyak dilirik orang, bukan sekadar untuk obat, tetapi untuk dikonsumsi
sebagai makanan. Mungkin, Anda masih ragu untuk menyantapnya mengingat
penampilannya yang berlendir dan baunya yang kurang enak. Namun setelah diolah
dengan benar, rasanya lidah buaya menjadi enak, kenyal dan empuk.(Anonim,2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar